Rabu, 30 Oktober 2013

Ketika hijab ku Dipertanyakan…


 Ketika hijab ku Dipertanyakan…

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (Q.S. An Nuur : 31)
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang (Q.S. Al Ahzab : 59)
 
Tidak hanya dua ayat diatas yang memerintahkan wanita muslimah untuk berhijab. Sangat jelas aturannya, setiap wanita muslim wajib mengenakan hijab agar terpelihara kehormatan dan kesucian dirinya.
Permasalahannya, kenapa ketika wanita muslim menyempurnakan hijab nya sesuai dengan syariatnya, banyak orang yang masih mempertanyakan mengapa jilbab si fulana seperti itu ? mengapa si fulana sangat ektrim ? mengapa si fulana sudah seperti teroris ? mengapa si fulana tertutup seperti itu ? dia sangat mistis ? dan beribu pandangan mengenai si fulana yang mengenakan hijab syar’Inya.
Mengapa terjadi demikian ? tidak cukupkah para pejuang jilbab syar’I menggaung-gaungkan kriteria hijab yang syar’I seperti ini dan itu ? sehingga hijab ini terlihat aneh bagi mereka. Atau mereka hanya bisa menutup mata dan telinga soal itu.
Hari ini, kutemukan laporan di kampusku bertebaran aliran sesat dengan ciri-ciri sering mengenakan rok dan jilbabnya yang lebar.  How It can be ?  it’s really shocking me.
QS Al ahzab ayat 59 memerintahkan wanita muslimah untuk mengenakan jilbabnya yaitu kain panjang yang menutupi seluruh tubuhnya. Sedangkan QS an nur ayat 31 menjelaskan bahwa wanita diperintahkan untuk menutup kepalanya dengan kain yaitu Khimar. Penggabungan antara jilbab dan khimar ini kita sebut dengan hijab. Ini adalah aturan yang tidak diragukan lagi keabsahannya oleh umat  muslim. Merupakan suatu perintah. Lalu mengapa ketika seorang muslimah menaatinya malah dipandang sinis dan aneh ?
Sesungguhnya aliran sesat itu bukan yang terlihat secara nyata wujud dirinya. Tapi dari pemikirannya, apakah telah melenceng dari ajaran agama atau tidak.
Jadi tidak pantas ketika jilbab gede di juluki sebagai orang yang mengikuti aliran sesat.
Coba kita cek lagi kriteria Hijab syar’I itu
Khimar Tebal/tidak transparan
Jilbab Tidak memperlihatkan lekuk tubuh
Khimar Menutupi dada

Khimar tidak berpunuk unta
Khimar di ulur bukan di lilit

NO TABARRUJ

Jangan lupa kaos kaki.
~Ini masalah hijab ku. hijab yang  kucintai. Mengapa tega kau berkata itu kepadaku dan kawan-kawanku~