Minggu, 28 April 2013

Mentoring Bisa Membuat Kita Melakukan Segalanya ?!?



Kenapa mentoring itu penting ?
Apa yang didapatkan ketika mentoring ?
Apa saya akan sukses ketika mentoring ?
Lalu, kalau saya gak mentoring apa saya akan kekurangan ilmu agama ?
Mentoring itu menyenangkan gak sih ?
Nah begitu banyak pertanyaan temen-temen mengenai mentoring. Sebelum kita bahas setiap pertanyaan, kita harus tahu dulu, mentoring itu apa sih ? nah, mentoring itu salah satu wadah/sarana kita untuk dapat mengakselerasikan diri di berbagai aspek. Kenapa saya bilang di berbagai aspek? Iyaa, coba dulu aja ikut mentoring, :D (provokasi banget ya, ngajak berantem hhe). Mentoring merupakan kumpulan beberapa orang yang terdiri dari seorang mentor dan yang lainnya adalah mentee. Seorang mentor diharapkan mampu membimbing dan membina mentee-menteenya, mampu menjadi sahabat, kakak, bahkan orang tua terhadap mentee-menteenya. Enak banget ya yang jadi mentor, serasa keibuaan gimanaa gitu, hhehe, untuk para wanita, sarana kita untuk belajar membina anak nantinya nih. :D

Ketika di tanya  apa yang akan kita dapatkan di mentoring selain materi, saya akan menjawab “jutaan” *Loh* gak nyambung, kan yang ditanyain “apa” bukan “berapa banyaak”. Hhe, Ok, ketika mentoring itu berjalan dengan intensive dan setiap minggunya mampu membuat suasana mentoring kita lebih mnyenangkan dan mnegangkan, maka kita akan terbiasa dengan itu. Terbiasa memecahkan masalah, terbiasa berdiskusi, terbiasa membuka pikiran, terbiasa mendengarkan, terbiasa melakukan ibadah-ibadah sunnah, dll. Manfaatnya ? ketika kita terbiasa menghadapi masalah dan memecahkan masalah, tidak usah khawatir menjalani hidup. Karena udah terbiasa dengan masalah. Mau berbisnis ? siapa takut?,  Mau mengajar? Siapa takut?, atau mau jadi ini itu ? siapa takut? Mau kesini dan kesana ? kenapa gak?. Simple banget ya, hanya dengan mentoring ilmu yang didapatkan banyak banget, dan kita bisa melakukan apa saja.
Nah ini berkelanjutan dengan pertanyaan, apakah kita akan sukses ketika kita ikut mentoring ? jawabannya WallahuAlam. Hheh, sukses itu apa dulu. Kalo sukses menurut saya ketika kita mampu melakukan apa yang kita inginkan. Lalu ketika kita mentoring, masalah apa yang membuat kita takut untuk melangkah ??? hayoo sini tak hajar masalahnya :D Insya Allah ketika kita berusaha dengan sungguh-sungguh kita akan bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, tentunya dibarengi dengan doa dan tawakkal kepada Allah SWT. Karena hanya kepada-Nya lah kita menggantungkan segala harapan dan impian kita. Hanya Hak Allah lah segala apa yang terjadi pada diri kita.
Sebenernya mentoring tidak sesimpel itu teman-teman, yang hanya diisi dengan berdiskusi dan bertukar pikiran. Tapi nilai lebih yang akan kita dapatkan adalah kita akan terbiasa dengan hal-hal yang mungkin jarang kita perhatikan untuk dilakukan. Jujur, saya dulu kalau dibilang tilawah jarang, sholat dhuha, QL (red: QiyamulLail)pun jarang, tapi ketika mengikuti mentoring kita di ajarkan untuk terbiasa dengan itu. Memang awalnya bilangnya “apasih ini mentoring ngatur-ngatur hidup gue banget”. Tapi setelah kebiasaan itu dilakukan saya merasakan ada ketenangan, kenyamanan, layaknya berada disuatu taman yang luas dan indah tanpa ada seorangpun disana kecuali aku dan bunga-bunga. (alay ya :D). yah itulah rasanya. Sampai kegiatan itu merupakan kebutuhan saya sekarang. Dan selalu haus ketika itu semua tidak dilaksanakan. Yah, sampai sekarang ini, mentoring merupakan kebutuhan saya. Menurut temen-temen itu perubahan yang positif atau negatif ? *jawabsendiri ya*
Kalau di tanya jika saya tidak ikut mentoring apakah saya akan kekurangan ilmu agama ? tentu tidak. Ilmu agama tidak hanya didapatkan lewat mentoring, banyak sarana untuk mendapatkan ilmu agama misalnya seminar agama, ceramah, pelajaran/mata kuliah agama, buku, dan lain-lain. Hanya yang berbeda ketika kita mentoring, kita tidak hanya mendapatkan ilmu itu langsung dan menelannya (kaya makanan aja) tapi ada sarana untuk berdiskusi dengan teman yang lain. Ketika ada keraguan didalamnya silahkan tanyakan kepada mentor temen-temen. Akan ada banyak hal menyenangkan yang akan temen-temen dapatkan ketika berdiskusi. Selain itu, metode penyampaian materi yang variatif dan aplikatif dari mentor-mentornya membuat kita lebih mudah memahami suatu permasalahan. Belum lagi biasanya akan ada big event dari mentoring yang membangun kekompakan kelompok mentoring temen-temen seperti outbond, lomba antar kelompok, diskusi general, dll. Tidakkah itu begitu menyenangkan ? :D

Tulisan ini dibuat bukan untuk memprovokasi temen-temen, hanya saja saya ingin sekali temen-temen merasakan apa yang saya rasakan dimentoring, membawa perubahan besar dalam hidup kita, membawa kita selangkah demi selangkah mendekat kepada Allah sehingga Allah akan berlari dan berlari kearah kita.  Apa sih yang kita kejar di dunia selain hanya ingin mencapai Surga—Nya ? kita diciptakan bukan hanya untuk menjadi dokter, bukan untuk menjadi guru, bukan hanya untuk menjadi analis sejati atau bahkan menjadi manager di suatu perusahaan. Tapi tujuan akhir kita hanya satu temen-temen yaitu Allah SWT. 


عنْ أَبي سعيدٍ رضِي اللَّه عنْهُمَا قالا : قَالَ رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « لا يَقْعُدُ قَوْمٌ يذْكُرُونَ اللَّهَ إِلاَّ حفَّتْهُمُ الملائِكة ، وغشِيتهُمُ الرَّحْمةُ ونَزَلَتْ علَيْهِمْ السَّكِينَة ، وذكَرَهُم اللَّه فِيمن عِنْدَهُ » رواه مسلم .
Dari Abi Sa’id al-Khudri ra berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Tiada suatu kaum yang duduk dalam majelis dzikir kepada Allah ( Majelis Ilmu ), pasti dikelilingi Malaikat dan diliputi rahmat Allah dan diturunkan pada mereka ketenangan dan ketentraman serta namanya disebut oleh Allah di depan para Malaikat-Nya. (HR.Muslim).

Maaf jika banyak salah, kesalahan datangnya dari saya, Wallahualam bishowab.
Assalamualaikum Wr Wb
ALLAHUAKBAR-ALLAHUAKBAR-ALLAHUAKBAR

Sabtu, 27 April 2013

Hijab tak akan melukaimu Ukhtii...

Lihat dirimu, wajahmu cantik, tubuhmu indah, tutur katamu baik, pemikiranmu luas, rambut mu.... hitam dan mengkilap (ucapinnya agak ragu-ragu).
Ya ukhtii, sesempurna itu Allah mengaruniakan rupa  kepada kita, karena Allah memuliakan mu Ukhtii.

tapi ya Ukhtii, kebanyakan saudari mu tidak menyadari itu. yang mereka tahu "Aku terlahir Cantik". Hanya sebagian kecil dari mereka yang benar-benar menjaga kehormatan mereka dengan berhijab.

Ukhtii mungkin sudah banyak pengalaman-pengalaman dari para #PejuangHijab diluar sana yang sering bercerita tentang perjuangan hijabnya. Bagaimana ia harus meninggalkan rumah dan keluarga karena tantangan dari keluarga, bagaimana mereka harus dihina dan mendapatkan perlakuan tidak adil dari pihak tertentu karena hijabnya, bagaimana mereka harus tetap bertahan disekolah sedang sekolah menentang caranya berhijab. alkhamdulillah sekarang ini sudah jarang kita dengar yang seperti itu. Mungkin karena dakwah para #TentaraAllah #PejuangHijab yang sudah Ngena di hati masyarakat. Nah, sekarang tunggu apa lagi kita para muslimah untuk berhijab ?

Pake hijab itu banyak manfaatnya untuk kita. Bisa dibilang hijab adalah identitas kita sebagai muslim. Kita kenakan hijab orang-orang tanpa ragu mengucapkan salam kepada kita. Memperlakukan kita dengan cara yang ahsan. Ana baru sempet nyadar nih, dulu ketika belum berhijab ana sedang berjalan, diujung jalan ada sekelompok pemuda nih, kita kan malu yah sebagai wanita jadi pusat perhatian orang-orang, Pemuda lagi. Pas lewat di depan mereka, ada yang bersiul, ada yang bilang “cantiik, mau kemana ?” dan macem-macemlah omongannya.  sekarang nih yaa, kalau lewat di jalan trus ada tukang parkir atau knek angkot, bilangnya “Assalamualaikum ukhtii”. Dasar para lelaki yaa, sukanya menggoda wanita. Hheh. Bagaimana pun kita melindungi diri selalu saja kehormatan kita terancam *nah loh*. Bedanya nih yaa antara dulu sewaktu ana belum berhijab, cara Lelaki menggoda kita itu berbeda. Mereka lebih menghargai wanita yang berhijab ketimbang yang tidak berhijab. Ini diluar konteks mereka menggoda wanita yaa. Otomatislah laki-laki yang baik juga pandai menjaga pandangannya.

Masih banyak keuntungan yang akan ukhti dapatkan dengan berhijab. coba deh ukhti pikir-pikir lagi, apa ruginya kalo make hijab ? ana yakin susah nemunya :D. mengenakan Hijab  menandakan kita cinta sama Pemilik kita, Allah SWT. Karena Allah memerintahkan kita dalam kitabnya untuk memelihara kehormatan kita sebagai muslimah.

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS An nur;31)
Syar’I dengan hijab, cantik dengan akhlak…


Sabtu, 13 April 2013

Edisi Curhat :')



*nangis*
Teroleng-oleng ku melangkah menuju kamar mandi, mencari aliran air untuk membasuh wajahku dengan air suci. Yah, tepat pukul 3.30 wib. Ingin rasanya aku bermunajat kepada Rabb ku, bermesra denganNya. Sejuknya air suci ini mengalir lembut di wajahku membuat bibir ku sedikit merekah, yaah tersenyum. Subhanannallah nikmatnya saat itu.
Aku lunturkan segala salah dan khilaf dengan berdzikir dan memohon ampun atas ampunan Allah. Mencurahkan segala kesah, kisah dan keresahan kepada sang Pemilikku. Dia yang memberikan ku amanah, Dia yang memberi ku lelah, Dia yang memberi  sakit, Dia juga yang membuat mata ini selalu mengeluarkan tetesan air dari pelupuk mataku. tapi bersamaan dengan itu Beliau memberikan ku Rahmat dan kenikmatan yang tiada tandingannya ketika aku bermunajat kepadaNya. Ya Allah sungguh, tanpa aku bilang pun bahwa Aku mencintaiMu, Engkaulah yang Maha Mengetahui segala isi hati.
Ya Rabb, ku mohon kepadamu, jangan biarkan aku menyendiri, jangan biarkan aku meninggalkan jalan ini, ku mohon, Pegang aku bila aku mulai menjauh, Rangkul aku ketika aku mulai lelah memegang amanah ini, Peluk aku ketika aku mulai rapuh ya Allah.
Sungguh, kunikmati jalan ini yang penuh onak dan duri, tak jarang lelah ini menyampiri, tak jarang sakit ini kurasakan, tak jarang pula air mata ini menetes karena tajamnya duri ini.  Ya Allah kuatkanlah aku, kuatkanlah para pejuang peradaban Mu. Amiin
_hanya curhat :D_gak nyambung_gak ada alur_hahaha_lagi belajar nulis_

Sabtu, 06 April 2013

Sedikit Coretan Tentang Dakwah



Bismillahirrahmanirrahim
Setelah beberapa bulan ada di jalan dakwah ini, bersama para pejuang lainnya, ingin rasanya sedikit bercerita tentang perasaan satu dan yang lainnya tentang bagaimana kondisi kader dakwah didalamnya.
Semakin jauh berjalan yaa kok rasa-rasanya jumlah pejuang dakwah ini semakin berkurang. Semangat berada di jalan ini itu rasa-rasanya menguap bak alcohol yang didiamkan di udara terbuka (kimia bangeeet). Yaah tapi itulah keadaannya.
Sungguh ukhti, ane sangat ingin kita semua berada dalam tingkat energy yang sama. Yang memandang jalan dakwah ini sebagai jalan bersama kita menuju kemuliaan yakni surga. Tapi ya ukhti, ketika begitu banyak tekanan dari akademik, oknum tertentu, kok rasa-rasanya kita gak ada apa-apanya? Ketika seharusnya kita mengurusi permasalahan kampus yang seubrek tapi masih saja sibuk dengan rasa sakit hati tiap kader. Ada yang merasa tidak diberdayakan. Ada yang merasa gak megang jabatan jadi futur. Ada yang kebanyakan amanah jadi capek sendiri. Sebenernya tidak perlu ada taqlimat dari Qiyadah untuk hal teknis agar kita bisa bergerak, yang gak merasa terberdayakan hayoo sama-sama bantu yang lagi sibuk. Semangati dia atau bantu kerja teknis lainnya. Tapi yang ada mereka merasa seperti tak dianggap. Inikah profil seorang aktifis dakwah kampus ? hayoolah, kita disini bukan untuk cari jabatan. Kita sama-sama punya tujuan yang sama yakni SURGA. Tapi terkadang kita sendiri lupa dengan tujuan kita itu. Ayoolah Fasthabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) surga itu dekat bila seperti itu.
Untuk kader yang merasa tidak terberdayakan, kalian punya semangat untuk bergerak, hanya saja setan yang ada didipembuluh darah antum/na berhasil membuat hati antum/na terisris padahal gak ada yang iris.  Kalo merasa seperti itu, apakah kita pernah berfikir, “apa selama ini ane belum totalitas ya di jalan ini ? kok merasa gak dilibatkan dalam agenda dakwah?” Ayo coba pikir dulu.. Kita juga harus kreatif dan inovatif dalam mencari ladang amal bukan ?
Nah, gimana ? apapun jawaban antum/na, ya kita disini sama-sama berjuang demi tegaknya pandji Allah. Kalo hanya menuruti kata hati yang sedang sakit, ayo obati dengan dzikir dan tetap berhusnudzon terhadap sesama aktifis dakwah. Kemana Ukhuwah itu ya ukhti ?
Tulisan ini hanya dari sisi ane pribadi, jika ada kesalahan dan menyinggung hati antum/na. afwan jiddan ya ukhti. Ane hanya ingin kita bisa bersama-sama lagi berjuang dijalan ini. J

Wallahualam bishowab. Wassalamualaikum Wr Wb
.

Impian membina :)



Bismillahirrahmanirrahim...

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah mengenalkan dan memberiku kesempatan untuk merasakan nikmatnya Iman dan Islam. Islam yang merupakan Rahmat bagi seluruh alam. 

9 bulan lamanya telah ku kenal kata “Dakwah”. Kata yang sering kali membuat hati ini semangat menebarkan kebaikan. Kata itu juga yang membuat diri ini berubah 180 derajat dari yang dikenal banyak orang. Sosok yang perfectionist, tegas, kaku, angkuh dan ambisius kini mulai melunturkan kepekatan sifat-sifat itu, meskipun masih ada. 

disini kudapatkan arti ketenangan dan kenyamanan. Aku jatuh cinta pada jalan ini. Jalan yang penuh dengan kenyamanan, ketenangan, dan kepastian tanpa ada suatu ketidakpastian. Jalan yang benar-benar Allah sebutkan bahwa jalan yang paling mulia. 

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS. 41 : 33).

Disini juga kumulai menata kembali mimpi-mimpi ku, merevisi tujuan dan misi-misinya serta merevisi metode-metodenya. 

Untuk menjaga ghirah ini agar selalu berada dijalan ini, saya punya mimpi untuk menjadi seorang pementor. Mungkin terlalu mulia untuk sosok seperti saya ini. Tapi, hati saya menunjukkan perasaan iri ketika melihat teman saya sedang mengajarkan nilai-nilai islam kepada mentee-nya. Saya tahu, saya punya ilmu agama yang sangat minim, bacaan Quran yang belum terlalu bagus, dan ilmu sejarah para pejuang-pejuang Allah. Tapi, saya punya semangat untuk selalu mau belajar.
Menjadi sosok pementor itu membuat kita menjadi sosok ibu, sahabat, serta kakak. Tidakkah itu begitu indah untuk dirasakan?