Bismillahirrahmanirrahim…
Kini usiaku sudah memasuki kepala dua, yah
tepat 20 tahun umurku kini. Sudah selayaknya tidak lagi meletakkan telapak
tangan keatas kepada orangtua, sudah selayaknya mampu membedakan antara yang
benar dan yang salah. Sudah selayaknya mampu membuat keputusan sendiri
berdasarkan pemahaman dan kepercayaan. Dan sudah sepantasnya juga untuk berbicara
masalah calon pendamping. Eaaa *loh. Hhehe
Sudah bukan hal yang tabu lagi untuk
diperbincangkan ketika remaja yang berusia 20 tahun keatas sudah mulai
mempersiapkan calon pendamping hidupnya kelak. Ini soal bagaimana memilih calon
imam loh. Dalam memilih pendamping yang insyaAllah akan kita pertahankan selama
kita masih hidup memang perlu pemikiran yang cukup matang. Dan sangat
dianjurkan untuk memilih yang terbaik dari yang baik.
Sebagai seorang wanita kita memang tidak
diberikan keleluasaan untuk memilih dengan bebas siapa calon pendamping kita,
layaknya seorang pria, hanya saja sangat dianjurkan kita sebagai wanita
memiliki kriteria khusus dalam memilih sang pria.
Sebagian
seorang wanita mungkin memiliki kriteria seperti ini :
ü Punya rumah
ü Punya mobil
ü Wajah ganteng, tinggi dan sedikit putih
ü Gemar bermain
sepak bola
ü And bla bla bla bla bla
Yah, tidak bisa kita pungkiri bahwa itu semua
adalah ciri umum untuk sebagian besar kaum hawa dimuka bumi ini.
Tapi sebagian wanita yang biasa lebih enak
dipanggil akhwat (the truth : akhwat=perempuan, hanya
saja sekarang ini akhwat itu identic dengan wanita yang jilbabnya gede’) memiliki
kriteria tertentu. Ada yang memiliki kriteria seperti ini :
-
Hafidz
Qur’an
-
Minimal AB
2 KAMMI
-
Aktivis
Kampus
-
And bla
bla bla bla
Menurut saya tidak ada yang salah dari tiap
kriteria Imam yang diinginkan oleh wanita tersebut. Sebagai seorang wanita,
tidak munafik untuk menginginkan Imam terbaik untuk dirinya dan anak-anaknya
kelak. Dan yang jelas kriteria itu di buat pasti mengacu kepada orientasi
keluarga mereka nanti. Apakah akan dibawa menjadi keluarga para Pejuang
Peradaban atau hanya keluarga yang biasa-biasa saja.
Bagi para akhwat pejuang peradaban mungkin
akan dihadapkan pada dua pilihan. Pilihan pertama mendapatkan Imam yang
benar-benar terbaik untuk dirinya, ya mungkin dilihat dari segi kepahamannya
terhadap Islam itu sendiri atau memilih calon pendamping yang merupakan objek
dakwahnya. Gak mau terlalu membahas ini akan dibawa seperti apa. Tapi yang
jelas, ketika Roh itu ditiupkan pada jasad manusia, manusia telah memiliki
waktu hidup didunia, rejeki ketika hidup didunia dan Jodoh sudah diatur oleh
Allah SWT. Percayalah, Rencana Allah akan selalu indah untuk kita :’)
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang
keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)
Kesalahan
datangnya dari saya pribadi, kebenaran datangnya dari Allah sang Maha Benar.
Wallahualam
Bishowab. Assalamualaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar